Berwisata Alam di Gunung Api Purba Nglanggeran
- Gunung Kelir, dipercaya ditempat tersebut merupakan tempat tinggal dari Ongko Wijoyo dan Punakawan.
- Sumber Air Comberan, sebuah mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan di Puncak Gunung Nglanggeran.
- Gunung Gedhe adalah gunung terbesar diantara gunung-gunung lain, yang merupakan puncak tertinggi dari Gunung Nglanggeran.
- Gunung Bongos
- Gunung Blencong
- Gunung Buchu, bentuknya yang tinggi dan runcing cocok digunakan untuk panjat tebing, hingga sampai saat ini baru 3 tim pemanjat yang sukses menancapkan bendera di puncak Gunung Buchu.
- Tlogo Wungu, telaga yang tak kasat mata ini diyakini terletak disebelah ujung timur Gunung Nglanggeran.
- Tlogo Mardhido
- Talang Kencono
- Pemean Gadhung, sumber http://gunungapipurba.com/
Gua Petruk di Kebumen
Mendengar nama Petruk, orang tentu akan teringat nama Ponokawan anak Ki Semar yang berbadan tinggi, namun hidungnya sangat mancung. Konon, dalam cerita pewayangan, Petruk ini anak dari lelembut Banaspati yang kemudian diambil anak oleh Ki Semar dan Petruk ini dikenal mempunyai banyak akal.
Perlu diketahui, bahwa di dalam Goa yang mungkin terlihat cukup menakutkan, karena tak ada pijaran atau nyala lampu seperti di Goa Jatijajar, atau Goa lain yang ada di Indonesia.
pengunjung jangan khawatir, di sini tersedia Guide atau pemandu yang selalu siap mengantar disertai dengan peralatan lampu yang memadai.
Tiga Goa Goa Petruk ini sebetulnya terbagimenjadi tiga bagian. Bagian pertama atau di lantai I hanya terdapat kelelawar dengan bau kurang sedap dan beterbangan ke sana kemari. Sedang untuk Goa kedua dalam lokasi tersebut diberi nama Goa Semar.
Dalam Goa inilah kita akan disuguhi dengan pemandangan dari bebatuan yang cukup indah dan mempesona. Bahkan ada yang mengatakan, masuk Gua Petruk laksana melihat alam yang tiada taranya karena terdapat batu stalaktit dan stalagmit yang mempesona dan menyerupai berbagai bentuk.
Sedang gua yang terakhir, disebut Goa Petruk, karena dalam Goa tersebutlah sebetulnya terdapat batu yang mempunyai ujud seperti hidungnya Petruk. Sayang, karena ulah Belanda yang waktu itu melakukan penambangan phosfat, hidung Petruk yang merupakan Logo dari Goa tersebut putus dan kini sudah tak kelihatan lagi.
Tapi bukan itu sebetulnya yang ditawarkan oleh goa tersebut, di mana keindahan goa tersebut bukan dari hidung Petruk yang sangat mancung, tetapi panoramanya yang memang cukup indah. Untuk itu tidak ada salahnya kalau wisatawan bahkan memerlukan waktu berjam-jam berada di Goa Petruk ini.
Begitu memasuki mulut goa, dan kita masuk di gua Semar yang dikenal banyak senyum ini, memang gua ini menjanjikan kita untuk kagum dan mengagumi gua tersebut. Tak salah, kalau Diparta Kebumen memberinya nama Gua Semar. Sebab, di gua tersebut orang akan tersenyum kagum melihat stalagtit dan stalagmit yang aneh-aneh.
Batuan yang paling ujung di sini adalah batu yang diberinya nama Batu Payudara, atau orang menyebutnya sebagai batu susu. Tentu nama ini bukan sekedar mencari popularitasnya saja, yakni mengambil nama sedikit porno. Kenyataannya batuan stalagtit ini memang berbentuk seperti putik-putik seorang ibu yang sedang menyusui.
Stalagtit ini bukan satu dua, tetapi jumlahnya puluhan, sehingga orang sampai di ujung Gas Semar (gua kedua) di Gua Petruk ini diingatkan pada masa kanak-kanak, di mana kita semua tentu pernah menyusu pada Ibu dan ASI inilah yang membuat kita tumbuh menjadi remaja dan seterusnya.
Semakin kita masuk ke dalam Goa Petruk ini, kita semakin penasaran dengan batuan yang begitu indah. Sebab, di sini terdapat pula batuan yang mirip tempat tidur, atau pelaminan seorang pengantin baru. Ada lagi batu yang menyerupai sebuah lumbung padi, sehingga batuan tersebut di beri nama batu lumbung.
Jangan takut, kalau dalam Gua Petruk ini kita melihat sebuah batu yang mirip sekali dengan sebuah Mayit yang tergeletak. Bukan hanya bentuknya, tetapi warna dari batu tersebut memang tampak putih, bak sebuah kain mori yang membungkus sebuah Mayit yang siap untuk dimakamkan. Tetapi begitu indah bebatuannya.
Bukan Gua Petruk, kalau tidak menyimpan sejumlah bebatuan yang beraneka ragam bentuk yang begitu menawan, indah dan membuat orang yang melihatnya berdecak-decak kekaguman. Bahkan, membuat orang enggan keluar dari gua tersebut. Bukan tanpa alasan, kaerna dalam gua ini juga dapat terlihat adanya sejumlah sendang dan air terjun yang bahkan airnya mirip busa sabun.
Sambil menikmati bebatuan yang banyak aneka ragam dan bentuknya, telinga kita akan mendengarkan bunyi tik …tik. .. tiiiikkkk, dari air yang jatuh dari langit gua, atau dari bebatuan yang indah, sehingga menambah kenyamanan kita untuk menyaksikan keajaiban Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Untuk mengunjungi gua Petruk ini, sebaiknya kita telah mempersiapkan peralatan berupa sepatu dari plastik atau kare, sehingga tidak bisa tembus air. Tetapi, jangan gunakan sepatu yang berhak tinggi yang nantinya bahkan cukup merepotkan.
Peralatan lain yang perlu dipersiapkan adalah senter yang cukup terang dan topi untuk menghindari benturan. Bila perlu, kita bawa Kamera dengan lampu blitz yang baik. Dengan demikian kita bisa menyaksikan keindahan Stalagmit dan Stalaktit Gua Petruk sekaligus diabadikan
Gua Siluman atau Buni Ayu di Sukabumi
Kawaan Gua buniayu terletak di Desa Kerta Angsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi. Gua Buniayu adalah gua alam yang terbentuk akibat pelarutan dan pengikisan air hujan terhadap lapisan batu kapur/karts di kawasan perbukitan, yang memakan waktu ribuan tahun.
Bagi para traveler yang gemar menantang adrenalin, gua ini akan memberikan tantangan dan sensasi tiada dua. Di sana juga terdapat ‘Buniayu Adventura & Training’, yang akan memandu Anda dan memberikan paket-paket wisata penelusuran gua yang menarik.
Di Gua Buniayu, terdapat dua jenis perjalanan, yaitu penelusuran gua minat umum dan penelusuran gua minat khusus. Dalam penelusuran gua minat umum, Anda akan menelusuri gua horizontal yang memiliki panjang sekitar 1.500 meter.
Sepanjang perjalanan, ornamen-ornamen gua yang indah berupa stalaktit yang berbentuk tombak, stalakmit yang terletak di bawah stalaktit, flow stone yang seperti air terjun beku, column berbentuk seperti pilar yang awalnya adalah stalaktit dan stalakmit yang sudah menyatu, drapery berbentuk seperti ikan hiu, gourdam berbentuk kubah dengan permukaan menyerupai petakan sawah, dan canopy yang berbentuk seperti payung. Biota-biota di dalam gua juga akan Anda jumpai, seperti kelelawar, ular, laba-laba, jangkrik, udang, dan masih banyak lagi.
Satu hal yang menarik saat menjelajahi gua horizontal adalah sensasi kegelapan abadi. Di sini, Anda akan diminta untuk mematikan seluruh alat pencahayaan. Seketika, gelap gulita akan menyelimuti Anda. Hal ini pun sering dijadikan momen bagi para traveler, untuk merenung dan berintospeksi diri.
Puas menelusuri gua horizontal, siapkan nyali Anda untuk menelusuri gua vertikalnya. Sebelumnya, Anda akan diberi arahan tentang tali-menali dan panduan saat menjelajah gua vertikal. Anda akan menuruni gua sedalam 32 meter dengan menggunakan tali!
Penelusuran gua vertikal memakan waktu hingga 4-5 jam. Sensasinya juga tidak kalah seru, Anda akan melihat sungai bawah tanah, danau, air terjun di dalam gua, hingga melihat proses air membentuk gua dengan lorong-lorong fosil dan jutaan ornamen.
Gua Buniayu memberikan tantangan dan keindahan yang tiada dua. Sensasi, tantangan, dan keindahan ornamennya, akan menjadi cerita seru dan pengalaman yang tidak terlupakan.
Susur Gua dan Panjat Tebing di Gua Seropan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kawasan ini, ditemukan fakta bahwa Gua Seropan pernah dihuni oleh manusia purba. Hal ini diketahui dari penemuan sejumlah fosil manusia purba di dalam gua. Penemuan ini semakin menguatkan bahwa pada zaman purba, Gunungkidul merupakan daerah yang kaya akan air dengan Sungai Bengawan Solo purba mengalir diatasnya. Namun, karena proses alam selama ribuan tahun, kondisi Gunungkidul mengalami perubahan besar hingga menjadi seperti sekarang.
Gua Seropan terletak di sebuah lembah dengan pintu masuknya terletak pada titik terendah dari lembah tersebut. Lorong masuk gua beratap rendah, namun kemudian ada satu ruangan yang lebih besar. Lorong selanjutnya memiliki panjang sekitar 211 meter dan bagian bawarnya berair serta berlumpur setinggi lutut. Pada percabangan lorong di dalam gua terdapat sungai bawah tanah dengan debit air sangat besar, yakni mencapai 750 liter/detik di musim kemarau.
Para petualang dan pecinta alam kerap menjadikan kawasan Seropan sebagai lokasi susur gua (caving) maupun panjat tebing (rock climbing). Susur Gua bisa dilakukan dengan masuk ke dalam perut bumi serta menyusuri lekak-lekuk Gua Seropan. Sementara itu, untuk panjat tebing dapat dilakukan di sekitar pintu masuk gua. Formasi struktur tebing kapur yang ada di luar gua sangat baik untuk aktivitas panjat tebing.
Tebing-tebing di sekitar Gua Seropan menyajikan 13 alternatif pilihan jalur pemanjatan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Sebagian besar jalur tersebut dibuat bersama-sama oleh pemanjat lokal dan pemanjat manca negara. Hampir semua permukaan tebing berbentuk slab dengan kemiringan 70–80 derajat. Tebing yang berbentuk vertikal dan overhang (kemiringan lebih dari 90 derajat) hanya ada di beberapa titik.
Bagi Anda yang ingin menghabiskan liburan dengan suasana yang tenang dan nyaman, aktivitas di kawasan Seropan bukanlah pilihan yang tepat. Namun, bagi Anda pecinta kegiatan alam bebas dan menginginkan sesuatu yang menantang serta menaikkan adrenalin, Seropan merupakan tempat yang tepat untuk melakukan semuanya itu. Menyusuri lorong-lorong gua dan menaklukkan tebing-tebing karst akan menjadi petualangan yang tak terlupakan.
Petualangan Anda di kawasan Seropan dapat dimulai dengan menaklukkan tebing-tebing kapur yang ada di luar gua. Ada 13 jalur pemanjatan yang dapat Anda coba. Masing-masing jalur mempunyai tingkat kesulitan bervariasi dengan grade (sistem penilaian tingkat kesulitan) rata-rata di atas 5,10. Jalur pemanjatan sport yang paling sulit ditaklukkan tercatat memiliki grade 5,13. Oleh karena itu, sebetulnya tebing di Seropan lebih sesuai untuk pemanjat tingkat lanjut dan bukan pemanjat pemula. Namun, bagi Anda pemanjat pemula yang tertarik untuk melakukan aktivitas panjat tebing di kawasan ini tak ada salahnya untuk mencoba.
Setelah menjajal tebing-tebing tersebut, Anda dapat melanjutkan petualangan dengan menyusuri lorong-lorong gua. Gua Seropan menyajikan pesona keindahan yang terlahir dari perpaduan ornamen stalaktit dan stalagmit yang eksotis serta aliran sungai di bawah tanah, membuat siapa saja yang melihatnya akan terperangah. Untuk menyusuri tiap lekuk Gua Seropan yang berada di dalam perut bumi, Anda disarankan mengenakan pakaian standar caving. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain memiliki aliran sungai bawah tanah, salah satu pesona lain yang ada di dalam Gua Seropan adalah keberadaan air terjun setinggi 7 meter. Jika Anda pernah menyaksikan air terjun biasa yang dipenuhi dengan pepohonan hijau di kanan-kirinya maka bayangan tersebut sama sekali tidak akan ditemukan di dalam gua. Yang ada hanyalah air yang berbuih-buih putih meluncur turun dari sela-sela bebatuan di tengah kegelapan. Mendengar gemuruh suara air terjun di dalam gua dan menyaksikan ornamen gua yang telah terbentuk sejak ribuan tahun yang lalu akan menjadi satu pengalaman yang tak terlupakan sepanjang hidup Anda.
Menyusuri tiap sudut gua, bercengkerama dengan dinginnya air sungai bawah tanah yang mengalir di sela jemari kaki, merasakan sensasi berada di kedalaman perut bumi, atau mendaki tebing-tebing yang menjulang, semua pilihan tersebut dapat Anda dapatkan di Gua Seropan. Bagi Anda yang tertarik untuk menyibak keindahan di balik kegersangan alamnya para pekerja keras ini, segeralah siapkan fisik serta perlengkapan. Gua Seropan dan sejuta pesonanya telah siap menyambut kedatangan Anda.
Gua Seropan terletak di Desa Semuluh, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Akses menuju Goa Seropan terbilang tidak terlalu sulit. Anda cukup naik bus umum dari Yogyakarta menuju Wonosari. Setelah sampai di Wonosari silahkan Anda berganti kendaraan menuju arah Bedoyo. Gua Seropan terletak sekitar 200 meter dari Jalan Wonosari–Bedoyo. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi tentu saja akan lebih mudah. Untuk mencapai Gua Seropan, Anda dapat melewati jalur yang sama dengan jalur yang biasa dilalui angkutan umum.
Wisatawan yang ingin melakukan aktivitas susur gua dan panjat tebing tidak perlu membayar tiket masuk. Hanya saja di kawasan ini tidak tersedia fasilitas dan peralatan yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, Anda wajib membawa perlengkapan sendiri. Bagi Anda yang tertarik untuk menyusuri Gua Seropan namun tidak memiliki peralatan yang memadai serta skill yang cukup, Anda dapat menghubungi Acintyacunyata Speleological Club (ASC), sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang speleologi (ilmu yang mempelajari tentang gua) dan beralamat di Jalan Kusumanegara no 278, Yogyakarta.
Wisawatan yang berminat untuk melakukan penjelajahan alam, baik susur gua maupun panjat tebing di Gua Seropan wajib membawa perlengkapan sendiri. Hal ini dikarenakan minimnya fasilitas di kawasan ini. Satu-satunya fasilitas yang ada adalah base camp yang biasa digunakan oleh para pemanjat maupun caver yang umumnya adalah para pecinta alam. Basecamp tersebut merupakan rumah milik juru kunci goa.
Hamilton Pool, inikah yang dinamakan kolam surga?
Hamilton Pool merupakan kolam renang alami yang tidak sengaja terbentuk ketika kubah sebuah sungai bawah tanah runtuh karena erosi besar-besaran ribuan tahun yang lalu.
Kolam renang ini dikelilingi oleh lempengan batu kapur dan stalaktit besar yang tumbuh di atas langit-langit sungai. Keindahan Hamilton Pool dilengkapi oleh sebuah air terjun setinggi 50 meter yang terbentuk tepat di atas kolam.
Air terjun ini tidak pernah kering, tetapi pada musim kemarau tetesan airnya sedikit berkurang. Tidak seperti hari-hari biasanya yang sangat deras. Namun hebatnya, jumlah air di kolam tetap konstan bahkan selama periode musim kemarau sekalipun.
Berlokasi sekitar 37 km di barat Austin, Texas, sejak tahun 1960-an Hamilton Pool telah menjadi tempat favorit bagi wisatawan dan penduduk setempat selama musim panas. Bermain air dan menikmati keindahan kolam sembari duduk di bawah hempasan air terjun. Sungguh menakjubkan!
Kolam yang juga dijadikan cagar alam tersebut dihuni oleh berbagai macam burung dan beberapa spesies tanaman langka termasuk canyon mock-orange, red bay dan chatter box orchid. Inikah yang dinamakan kolam surga?
5 Danau yang Aneh dan Unik
1. Danau kembar 16 di Kroasia
Mungkin Anda sudah pernah mendengar danau kembar tiga di Indonesia. Ternyata ada pula danau kembar 16 yang terkenal dengan nama Plitvice Lakes. Danau yang berada di Plitvice Lakes National Park ini pun terlihat aneh dengan bentuk yang saling berkaitan satu sama lain.
Seperti yang dilansir dari situs World Heritage Convention UNESCO, di lokasi ini ada 16 danau yang saling terkait antara Gunung Mala Kapela dan Gunung Pljesevica. Danau ini pun terbagi menjadi dua kelompok yaitu danau atas dan bawah. Posisinya pun berurutan mulai dari ketinggian 636 m sampai 502 m.
Uniknya, Plitvice Lakes juga dihiasi dengan puluhan air terjun, dan tebing-tebing batu di sekelilingnya pun menjadi pemisah yang mempertegas keelokannya. Selain itu panorama di danau ini semakin aneh dengan perubahan warna air danaunya.
Air di danau yang masuk dalam Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO ini, punya warna yang khas, mulai dari biru kehijauan sampai biru.
Di destinasi ini, wisatawan bisa melihat danau cantik dengan panorama unik yang berpadu dengan air terjun dan hutan. Wisatawan bisa menikmati seluruh keanehan danau ini dari dekat dengan melewati jembatan kayu yang ada di area Plitvice Lakes.
2. Danau Linow, danau yang bisa berubah warna di Sulawesi Utara
Kabupaten Tomohon, Sulawesi Utara punya danau dengan keindahan alam yang memukau. Satu yang membuat danau ini terlihat aneh adalah ketika airnya bisa berubah warna.
Warna air Danau Linow ini bisa berubah dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan danau ini mengandung kadar belerang yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, perubahan warna ini juga disebabkan oleh kadar cahaya matahari yang mengenai permukaan danau.
Oleh karena itu, tidak heran bila danau ini bisa menarik perhatian wisatawan. Mereka penasaran ingin melihat langsung perubahan warna yang terjadi pada Danau Linow. Sejauh mata memandang, danau ini bisa terlihat biru kemudian berubah menjadi hijau, atau menimbulkan gradasi warna yang sangat cantik.
Untuk bisa masuk ke kawasan Danau Linow, traveler harus membayar tiket seharga Rp 25.000. Bila Anda sudah masuk ke area danau, harus berhati-hati dengan kubangan lumpur panas yang ada di tepi danau!
Kalau secara umum air danau berwarna biru jernih, beda dengan Danau Lac Rose Retba. Danau yang berada di utara Semenanjung Cap Vert, Kota Dakar, Senegal ini, memiliki air berwarna merah muda seperti milkshake strawberry.
Anehnya, tidak hanya berwarna pink ada kalanya danau ini berwarna ungu, kemudian menjadi ungu muda sampai merah muda. Seperti yang ditulis situs Amusing Planet, banyak wisatawan yang penasaran dengan danau seluas 3 km persegi ini. Ternyata, warna Danau Lac Rose Retba berasal dari mikroorganisme yang terkandung di dalamnya, merah.
Danau Lac Rose Retba menghasilkan warna paling cantik yaitu merah jambu saat musim kemarau. Saat itu, mikroorganisme di dalam danau menyerap, dan menggunakan cahaya Matahari untuk menghasilkan pigmen merah. Saat itulah Danau Lac Rose Retba berubah bagaikan kolam milkshake strawberry raksasa.
Keanehan danau ini tak berhenti di situ saja. Danau ini ternyata mirip laut mati yang ada di Yordania. Turis yang datang bisa berenang tanpa harus repot mengayuh kaki dan tangannya, karena Anda bisa langsung mengapung di atas permukaannya.
Memang benar, Danau Lac Rose Retba mengandung garam sekitar 40%. Kandungan ini satu setengah kali lebih tinggi dari garam yang ada di Laut Mati.
Berada di Osoyoos, Kanada, danau polkadot yang bernama Kliluk ini pun berhasil menyita perhatian wisatawan. Bagaimana tidak, permukaan danau ini punya corak yang tak biasa, yaitu lingkaran-lingkaran seperti polkadot.
Lingkaran-lingkaran itu terbentuk karena adanya garam yang mengapung di permukaan. Garam-garam ini menumpuk dan membentuk suatu lingkaran, dengan air danau yang terlihat di bagian tengahnya. Tidak hanya satu, lingkaran garam ini pun hampir memenuhi seluruh permukaan danau.
Melihat keanehan Danau Kliluk, daerah ini pun mulai dipadati wisatawan yang penasaran. Selain itu, traveler yang datang ke danau ini juga punya tujuan untuk mengambil air danau untuk pengobatan kulit. Konon, kandungan mineral yang ada di Danau Kliluk bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Kalau Danau Toba di Sumatera Utara punya Pulau Samosir di tengahnya, Provinsi Manipur, India juga punya Danau Loktak dengan gugusan pulau mungil berbentuk cincin. Anehnya, pulau-pulau ini berubah bentuk sesuai musim dan bergerak ke berbagai arah tergantung hembusan angin.
Gugusan pulau mungil yang memenuhi dua per tiga danau ini disebut Phumdi oleh masyarakat India. Melansir situs CN Traveler, Phumdi di Danau Loktak adalah satu-satunya Taman Nasional terapung di dunia. Keberadaan Phumdi juga menguntungkan bagi upaya konservasi spesies rusa langka, warga lokal menyebutnya Sangai, yang hanya hidup di sekitar danau tersebut.
Meskipun bersifat nomaden dan bisa bergerak sendiri, bukan berarti Phumdi tak dihuni manusia. Phumdi terbesar yang bernama Khangpoks, dihuni sekitar 4.000 orang. Ada pondok-pondok mungil yang membuatnya mirip seperti pemukiman di Danau Titicaca, Peru
Excalibur : Dinding Panjat Tebing Tertinggi Di Dunia
Bjoeks Climb Center dibangun pada tahun 1996 oleh Gert van deer Veen dan temannya yang juga mitra pendakian, Alco Pols.
sumber:http://www.danishe.com/2012/01/excalibur-dinding-panjat-tebing.html
Solusi Mengatasi Banjir dan Penurunan Permukaan Tanah (Bag. 6)
Kata Kunci : Banjir, sumur resapan air
- Pengembangan rumah yang melewati batas Garis Sempadan Bangunan (GSB).
- Sistem drainase yang tidak terencana dengan baik
- Masih kurangnya kesadaran para penghuni kawasan permukiman terhadap pengelolaan sampah.
- Ukuran maksimum diameter 1,4 meter
- Ukuran pipa masuk diameter 110 mm
- Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm
- Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 meter
- Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester
- Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm
- Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
- Umum : dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor, bebas dari kontaminasi dan pencemaran limbah, untuk meresapkan air hujan, untuk daerah dengan sanitasi lingkungan yang tidak baik hanya digunakan menampung air hujan dari talang, mempertimbangkan aspek hidrologi, geologi dan hidrologi.
- Pemilihan lokasi : keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada musim hujan, permeabilitas yang diperkenankan 2 –12,5 cm/jam, jarak penempatan diperhitungkan dengan tangki septik tank 2 meter, resapan tangki septik tank/cubluk/saluran air limbah 5 meter, sumur air bersih 2 meter.
- Jumlah : penentuan jumlah sumur resapan air ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas dan luas bidang tanah.
- Guna mengantisipasi terjadinya banjir dan menurunnya permukaan air tanah di kawasan perumahan, hendaknya pihak kontraktor atau developer perumahan merencanakan dari awal pembuatan konstruksi sumur resapan air atau mengalokasikan lahan untuk pembangunan pompa pengendali banjir.
- Penerapan sumur resapan air pada kawasan perumahan menjadi suatu keharusan yang perlu direalisasikan secara bersama-sama pada setiap rumah, sebagai suatu upaya memperkecil genangan-genangan air atau bahaya banjir dan mencegah menurunnya permukaaan air tanah serta dalam rangka mewujudkan perumahan yang berwawasan lingkungan.
November 2003. Dosen: Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng (penanggung jawab), Prof. Dr. Ir. Zahrial Coto
Sumber: http://tumoutou.net/702_07134/rachmat_mulyana_files/image002.gif
Sumber :
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/
Mari Menyelamatkan Air Tanah di Pekarangan (Bag. 5)
Sumber :
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/